Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

teknik dasar panjat tebing

Gambar
Teknik Dasar Panjat Tebing Seperti yang disampaikan di atas bahwa teknik panjat tebing adalah sebuah strategi untuk menaklukan jalur pemanjatan dan secara umum strategi tersebut dibagi menjadi tiga : Face Climbing Adalah teknik panjat tebing dengan memanfaatkan tonjolan batu (point) atau rongga pada tebing yang sekiranya dapat dipergunakan oleh tangan (untuk dipegang) dan kaki (untuk dipijak) untuk menjaga keseimbangan tubuh. Friction / Slab Climbing adalah teknik panjat tebing yang dilakukan pada tebing yang tidak terlalu tegak (vertical) dan memiliki permukaan kasar sehingga dengan bantuan gesekan maksimum (kekuatan penuh) pada sol sepatu atau gesekan badan saja kita sudah bisa menjaga keseimbangan dan melakukan pemanjatan. Fissure Climbing adalah teknik panjat tebing yang memanfaatkan celah pada tebing untuk melakukan pemanjatan. Dalam perkembangannya tiga teknik dasar atau strategi umum dalam panjat tebing di atas akan membagi Fissure Climbing menjadi beber

tali panjat tebing

Gambar
Tali Panjat Tebing Tali Serat Alam Jenis tali ini sudah jarang digunakan. Kekuatan tali ini sangat rendah dan mudah terburai. Tidak memiliki kelenturan, sehingga membahayakan. Hawser Laid    Terdiri dari serat-serat sintetis halus yang dipilin menjadi tiga bagian. Kelemahannya adalah kurang tahan terhadap zat kimia, sulit dibuat simpul dan mempunyai kelenturan rendah (40 % ) serta berat. Karmantel   Berdasarkan Kelenturan, Karmantel dibagi menjadi Dua; 1. Karmantel Static Karmatel Static memiliki kelenturan 2 – 5 % pada berat max yang diberikan, kaku, dan biasanya digunakan untuk rappelling atau Singel Rope Teknik (SRT). 2. Karmantel Dynamic Karmantel Dynamic memiliki kelenturan 5 – 20% pada berat max yang diberikan, lentur. Aturan Pemilihan Diameter Tali Karmantel   – Top Roping & serbaguna   Gunakan tali tunggal ukuran diameter 10.2mm – 11mm.   – Sport Climbing Gunakan tali tunggal ukuran diameter 9.1mm – 10.2 mm. Sifat-sifat tali

macam macam simpul tali dalam panjat tebing

Gambar
Macam-macam Simpul Tali dalam Panjat Tebing   1. Simpul Pita   Simpul Pita berfungsi untuk menyambung 2 tali pipih (Webbing) yang berguna sebagai alternatif Harness ( Tali Tubuh ) di akhir simpul yang harus dipakai simpul pita ini. Simpul pita dibuat dengan menyimpulkan kedua ujung tali pipih baik tali pipih satu dengan tali pipih yang lain atau dengan tali pipih itu sendiri menjadi satu. Gambar: Simpul Pita 2. Overhand Knot / Simpul Mati   Simpul mati berfungsi untuk menyambung 2 tali yang berdiameter sama. Simpul ini dapat dibuat dengan mensejajarkan dua ujung tali lali menyimpulkan menjadi satu. berbeda dengan simpul pita pada webbing atau tali pipih, simpul mati dikhususkan untuk menyambung 2 tali.   Overhand Knot / Simpul Mati   3. Figure Eight Loop / Simpul Delapan   Simpul Delapan berfungsi sebagai simpul wajib pada pemanjat (Dikenakan pada cincin harness / tali tubuh) dan juga sebagai penambat back up pada siste

peralatan panjat tebing

Gambar
24 Alat Yang Diperlukan Ketika Panjat Tebing   Panjat Tebing merupakan olah raga ekstrim yang dapat mengancam nyawa apabila seorang pemanjat melakukan kesalahan atau menyepelekan safety procedur . Untuk mengurangi resiko tersebut layaknya seorang pemanjat mengetahui alat-alat panjat tebing dan bagaimana teknik-teknik memanjat tebing . Dalam melakukan panjat tebing alat-alat panjat yang perlu digunakan adalah sebagai berikut  : 1. Rope ( tali ) Rope ini adalah alat panjat tebing yang wajib karena fungsi utamanya sebagai pengaman apabila pemanjat terjatuh. Panjang maksimal sebuah tali untuk memanjat adalah 50 meter. Rope atau tali ini dikalangan pemanjat sering disebut dengan kernmatel atau tali kernmantel. Rope dibagi menjadi tiga yaitu statis , dinamis dan semi. 2. Carabiner ( snapling atau cicin kait ) Alat panjat ini digunakan sebagai penghubung antara tali dengan pemanjat, tali dengan tali, pemanjat dengan anchor sebagai pengaman untuk panjat tebing. Seb