Dasar-Dasar Panjat Tebing
Dasar-Dasar Panjat Tebing (Rock Climbing)
Seperti yang banyak orang tahu
tentang panjat tebing (rock climbing), bahwa kegiatan ini bukan merupakan
konsumsi banyak orang dan pastinya sangat beresiko. Untuk itulah diperlukan
dasar-dasar panjat tebing yang benar, selain untuk menjaga keamanan pendaki
juga agar tidak terjadi cedera fatal yang terjadi secara tiba-tiba pada saat
proses pendakian tebing.
Namun banyak orang mengira bahwa
kegiatan panjat tebing hanya membutuhkan intuisi yang kuat dan peralatan yang
tepat, dan sepintas klaim itu sepertinya terdengar bijak, namun ada hal lain
yang perlu diperhatikan yaitu dasar-dasar panjat tebing. Dasar-dasar panjat
tebing sangat diperlukan terutama bagi pemula, namun hal tersebut berlaku pula
bagi yang sudah advance maupun expert. Pengetahuan mendasar akan
panjat tebing diperlukan sebagai pondasi dan acuan pada saat proses pendakian,
dan ini memerlukan latihan yang panjang.
Teknik agar tubuh terbiasa dengan
medan berbentuk tebing tidak dapat dengan mudah dikuasi oleh banyak orang. Jadi
jangan khawatir bagi para pendaki pemula, karena banyak orang diluar sana yang
mengalami hal serupa. Mengetahui beberapa aturan dasar dalam memanjat tebing
akan membantu pendaki mengetahui keseimbangan, jarak gerakan, dan stamina yang dibutuhkan
sebagai dasar dalam memanjat tebing.
Teknik Menggantung
Bagi kamu yang suka berolahraga, pasti tahu dengan olah raga pull-up, dimana lenganmu bergantung disebuah palang. Tidak terlalu sulit bukan? Namun bagaimana jadinya jika kakimu ikut menggantung, tentunya itu sulit bukan? Diperlukan otot yang kuat, tidak hanya disekitar lenganmu, tapi diseluruh tubuhmu. Bagi pemula biasanya mereka berpegangan dengan posisi tangan menekuk, dan disinilah kesalahannya. Cara yang benar adalah dengan posisi tangan lurus dan kaki menekuk saat mendaki, tidak diperlukan otot bicep yang kuat untuk melakukan posisi ini. Kamu akan menyimpan energi lebih banyak, dan bersiap-siap untuk posisi-posisi selanjutnya.
Fokus pada Kaki
Teknik dasar panjat tebing selanjutnya adalah penggunaan kaki sebagai tenaga utama pada saat posisi berdiri diantara batu-batu. Jadikan tangan sebagai titik tumpu dan kaki sebagai penggeraknya, yang membuat tubuh gampang untuk bergerak keatas. Hal ini lebih mudah dilakukan daripada harus menggantungkan tangan pada batu diatasnya. Bagi pemula biasanya sering mengalami stuck saat proses pendakian, dan solusinya adalah dengan melihat ke bagian kaki, dan coba gerakan perlahan-lahan. Biasanya pemula lebih fokus pada bagian tangan, dan pastinya akan cepat membuat lelah dan frustasi.
Diperlukan kemampuan intuitif agar
kita bisa mempercayai pijakan kaki kita, dan jika kamu kurang percaya diri
dengan pijakan kakimu, maka kamu bisa melihat ke bagian kaki. Olahraga panjat
tebing sangat efektif untuk membuat otot di sekitar kaki menjadi kuat, selain
itu peralatan yang tepat seperti sepatu juga sangat menentukan kesuksesan pada
saat mendaki tebing. Kekuatan tangan diperlukan pada saat proses pendakian,
namun kaki merupakan bagian terpenting.
Gerak Kaki yang Luwes
Salah satu hal yang sering dilakukan
pemula dalam panjat tebing yaitu ketika akan meraih batu diatas kepala, mereka
menggantungkan satu kaki, dan biasanya akan kembali ke bagian pijakan semula,
dan akhirnya salah menginjak dan mengakibatkan kegagalan. Disinilah diperlukan
keluwesan serta fokus utama pada tumpuan kaki. Memang tidak mudah, namun dengan
latihan yang keras seorang pendaki bisa mendapatkan kaki luwesnya. Selain itu
diperlukan ketenangan dan kontrol mental agar badan tidak menjadi kaku dan
mengakibatkan kegagalan pada saat panjat tebing.
Kemampuan mendaki akan meningkat
jika pendaki belajar untuk percaya pada pijakan kakinya. Lapisan karet pada
sepatu khusus mendaki sangat-sangat efektif, dan pelajaran pertama bagi pemula
adalah belajar untuk percaya pada karet yang menempel di sepatu tersebut.
Beberapa pendaki expert, tidak benar-benar menginjakan kakinnya, karena saking
percaya pada pijakan kakinya. Untuk mendapatkan kemampuan ini, pendaki pemula
harus percaya pada lapisan karet pada sepatunya, dan rasakan bahwa lapisan
dasar dari sepatunya tersebut seperti menempel pada batu yang dipijak.
Kemampuan kaki dalam memijak lebih baik daripada kemampuan tangan dalam
menggantung, karena selain cepat lelah juga sangat tidak efektif.
Komentar
Posting Komentar