Tips dan Tata Cara Panjat Tebing
Tips dan Tata Cara Rock Climbing (Panjat Tebing)
Rock
climbing atau panjat tebing merupakan suatu
aktivitas yang biasanya dilakukan oleh para pecinta alam. Banyak dari mereka
yang menjadikan panjat tebing sebagai sarana dalam menemukan kebebasan dirinya,
dan adapula yang menjadikannya sebagai olahraga biasa. Banyak dari pendaki
gunung yang menjadikan panjat tebing sebagai salah satu kegiatan mereka saat
berada di sebuah gunung dalam rangka pendakian. Bagi seorang pemula, mengetahui
tata cara panjat tebing beserta teknik-teknik khusus didalamnya sangat
diperlukan, selain untuk keamanan juga agar kemampuan mereka dalam memanjat
tebing bisa terus ditingkatkan. Bagi kamu yang ingin meningkatkan kemampuan
memanjat tebing, berikut Explore Gunung memberikan beberapa tips dan tata cara rock
climbing (panjat tebing).
·
Efisiensi
adalah Segalanya
Teknik yang paling mendasar yang perlu diketahui pendaki
adalah efisiensi. Jadi setiap kamu akan memanjat tebing atau sedang berada
ditengah-tengah tebing, ingat kata ini ‘efisiensi’. Efisiensi berarti menemukan
berbagai cara untuk bergerak lebih (pada seluruh rute yang ditempuh) dengan
mengeluarkan energi seminimal mungkin. Kamu bisa mencontoh efisiensi dari
seekor kucing, kucing biasanya bergerak dengan lambat, teratur, dan lembut
namun pada keadaan-keadaan tertentu misalkan saat mengejar tikus, seekor kucing
membutuhkan tenaga yang lebih besar disertai berbagai gerakan yang cepat.
Ilustrasi dari kucing tersebut bisa kamu gunakan untuk
teknik memanjat tebing, bergerak lembut, tenang, pergerakan kaki yang lentur,
namun dengan pergerakan lincah dari siku tangan. Pergerakan dinamis sangat
dibutuhkan terutama pada medan yang sulit. Meskipun efisiensi ini sangat sulit
untuk diterapkan pada saat praktek, namun dengan latihan dan pemahaman yang
tepat, seorang pendaki akan mulai mengerti efisiensi sebagai teknik mendasar
dalam panjat tebing.
· Bergerak dengan Ritmis
Sama seperti sebuah tarian, dalam mendaki seseorang harus memiliki gerakan ritmis yang memanfaatkan momentum dan gerak teratur. Filosofi tangga pun bisa menjadi acuan, memijak-meraih-memijak-meraih dan seterusnya. Namun, gerakan ritmis yang lebih baik untuk efektifitas yaitu memijak-memijak-meraih-meraih. Dengan cara seperti itu kaki seorang pendaki akan mendorong dan mengarahkan segala gerakan diatas tebing. Terdapat berbagai gerakan ritmis, dan setiap perulangan tersebut mempunyai tujuan-tujuan tertentu, penggunaan momentum untuk membantu pergerakan yang lebih baik. Hal itu berlaku juga jika mendaki tebing yang sulit dilalui, berbagai gerakan ritmis sangat diperlukan.
· Pergerakan Kaki Yang Tenang
Pergerakan kaki yang tenang merupakan salah satu pertanda bahwa ia merupakan seorang pendaki dengan teknik yang mumpuni. Sebaliknya, pergerakan kaki yang sembarangan dan sering selip pada permukaan tebing merupakan pertanda seorang pendaki memiliki gerakan dan efisiensi yang buruk pada bagian kakinya. Bagi banyak pendaki, pergerakan kaki yang tidak teratur merupakan masalah yang sulit untuk dihilangkan, dan solusinya tentunya dengan cara mempelajari agar kaki tetap tenang bahkan pada saat-saat sulit ketika berada disebuah tebing. Hal ini berarti pendaki harus fokus pada setiap pijakan kakinya, membuatnya tetap stabil dan mampu berdiri dengan percaya diri dan mampu melanjutkan perjalan berikutnya dengan gerakan kaki yang tenang.
· Santai dan Mendakilah dengan Gerakan yang Luwes
Jangan terlalu terburu-buru saat memanjat tebing, karena keluwesan merupakan salah satu teknik efisiensi dalam panjat tebing, sebaliknya, jika gerakan kaki kaku dan bergerak secara mekanis, maka hal tersebut mengindikasikan seorang pendaki memiliki teknik yang lemah dan cepat lelah saat berada di atas tebing. Salah satu kunci dalam panjat tebing yaitu keluwesan atau bergerak secara pelan namun pasti, pergerakan yang efisien berarti hanya menggunakan otot-otot tertentu pada tubuh untuk menjangkau batu dan mengarahkan gerakan (biasanya yang dibutuhkan adalah otot lengan bawah, pinggul, betis, perut, dan paha).
Cara termudah untuk menguasai ini yaitu secara
periodik fokus pada otot yang sering berkontraksi dan sering menghabiskan
banyak energi saat berada di atas tebing. Coba bergerak dengan santai, bernafas
dalam-dalam dan bayangkan otot-otot tersebut mengurai, hal tersebut merupakan
terapi mental yang sangat membantu saat memanjat tebing dan membuat otot-otot
menjadi luwes. Terus belajar dan praktekkan teknik-teknik yang membuat
pergerakan badan menjadi luwes.
Komentar
Posting Komentar